Friday, October 27, 2017

Arah Kiblat Masjid Khalifah Ibrahim Matangkuli Diperbaiki

Masjid itu menjulang megah mencuat di tengah-tengah kota Matangkuli. Dilingkungi pasar, kantor-kantor pemerintah kecamatan, sekolah-sekolah, dan pesantren, membuat masjid itu serasa tak pernah sepi dari para jamaah.

Memang, masjid itu adalah masjid yang paling megah dan paling banyak jamaahnya di kawasan kami. Masjid itu pula yang paling cepat selesai di kala masjid-masjid sekawasan dengannya masih berangan-angan untuk memulai pembangunan.

Di kala saya kecil, saya sering mendengar bahwa Matangkuli ini adalah gudang saudagar-saudagar pemurah yang rela membelanjakan hartanya untuk kemakmuran masjid. Maka berdirilah masjid itu dengan kemegahannya, yang namanya mirip nama khalifah ke-13 dinasti Umawiyah, Khalifah Ibrahim.

Namun sayangnya, di samping kemegahannya itu, ternyata masjid ini menyimpan masalah sejak awal pembangunannya. Yaitu arah bangunannya yang ternyata lumayan jauh melenceng dari arah kiblat. Sampai sekitar 20 derajat menyasar ke kiri Kakbah. Arah kiblat Aceh yang rata-rata berarah ke azimut 292 derajat, masjid ini malah menghadap ke azimut 270.

Hal inilah yang membuat saya kaget bukan kepalang ketika salah satu tim ahli ukur kiblat dari Kemenag Kabupaten Aceh Utara memberi tahu saya setelah proses pengukuran.

Saya lumayan panik, karena konsekwensinya ujung kanan saf masjid ini harus ditarik mundur sekitar 12 meter ke belakang agar kemiringan saf yang baru membentuk 20 derajat dengan garis saf semula. Perubahan arah saf sangat signifikan. Dan tentu, akan mengganggu keindahan masjid.

Saya sempat mencoba menghitung ulang berdasarkan data yang diberikan kepada saya demi mendengar kabar itu. Tapi, ternyata benar, ujung saf sebelah kanan harus ditarik mundur sekitar 12 meter. Saya pun mencoba lagi mengklarifikasi dengan foto satelit Google Earth. Ternyata lagi-lagi benar, masjid ini memang melenceng dari Kakbah sekitar 20 derajat.

Menyadari kenyataan ini, saya ternyata khawatirkan juga. Khawatir terjadi friksi antara pengurus masjid karena masjid pasti akan terlihat tidak indah lagi karena saf tidak lagi sejajar bangunan masjid.

Hal inilah yang membuat saya langsung pulang setelah selesai mengajar dan berusaha salat Zuhur di masjid Khalifah Ibrahim ini. Tentu, tak ada yang bisa saya lakukan terkait kegiatan pengukuran kiblat ini. Tapi minimal secara moral saya ikut melihat perkembangannya. Lebih-lebih ini adalah perkembangan Ilmu Falak di Aceh, karena separuh ruh saya ada di situ.

Namun, sesampai di masjid, saya menarik napas lega. Arah kiblat saf telah diubah, mengikuti hasil ukur Kemenag. Kekhawatiran saya tadi ternyata tidak terbukti. Pengurus masjid Khalifah Ibrahim Matangkuli memang sudah siap menerima hasil setelah sepakat mengundang Kemenag untuk mengukur ulang arah kiblat masjid mereka.
Arah kiblat (garis kuning) di masjid Khalifah Ibrahim Matangkuli, Aceh Utara

Arah Bangunan masjid Khalifah Ibrahim Matangkuli, Aceh Utara

Perbaikan saf yang dilakukan oleh pengurus masjid Khalifah Ibrahim Matangkuli, Aceh Utara

No comments:

Post a Comment