Selama ini kita sering mendengar kalimat semisal: "Saya sangat optimis acara ini akan berhasil." dan pula semisal: "Kondisi ekonomi makin semrawut, saya sudah sangat pesimis melihat negeri ini."
Perlu dicatat bahwa kata "optimis" dan "pesimis" itu bukan kata sifat, melainkan kata benda. Lebih spesifiknya, optimis dan pesimis adalah kata benda pelaku. Kata benda pelaku ini setahu saya tidak ada dalam Bahasa Indonesia. Sementara dalam bahasa Arab ada, yaitu apa yang dikenal dengan "isim fa'il."
Sehingga dalam KBBI "optimis' diberi makna sebagai "orang yang selalu berpengharapan baik dalam menghadapi segala hal. Sementara "pesimis" adalah orang yang bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik.
Sedangkan kata sifat untuk "optimis" dan "pesimis" masing-masing adalah optimistis dan pesimistis. Sehingga kedua kata terakhir inilah yang seharusnya dipakai dalam dua kalimat di atas.
Untuk kata optimis dan pesimis, mungkin penggunaannya dalam kalimat, lebih cocok semisal berikut: "Sejak perusahaannya mengalami kebangkrutan, ia berubah dari optimis menjadi pesimis."
No comments:
Post a Comment