Saturday, October 13, 2018

Baby Shower, "Peusijuek Lueng" Ala Amerika

Ada banyak orang di restoran hotel. Ramai. Campur-campur. Anak-anak. Para laki-laki dan perempuan dewasa. Biasanya restoran hotel sepi. Kecuali pagi, karena restoran itu hanya untuk menyediakan makan pagi buat tetamunya. Pukul sepuluh tutup. Terus sepi. Tapi sore ini (13/10), restoran itu mendadak ramai.

Akhir pekan saya biasanya turun dan nongkrong di ruang "media center". Hanya sekedar untuk ngopi dan pencitraan dengan membaca buku yang ada di tablet. Buku ringan di akhir pekan.

Melihat ada keramaian yang tidak biasa, saya mendekat ke resepsionis. Bertanya singkat. Sambil celingukan ke arah restoran. "Birthday party?" Saya menunjuk ke arah restoran. Ia menggeleng. "No. Baby shower."

Baby shower, apalagi ini? Kamus di kepala saya mulai bekerja. Dapat. Pemandian Bayi. Tapi apa maksudnya? Googling. Buka Google. Oh, ternyata baby shower itu adalah sebuah pesta untuk penyambutan kelahiran seorang bayi.

Di Aceh ada! Budaya semacam ini ada. Tapi tentu dirayakan dengan cara berbeda. Wanita hamil sekitar tujuh bulan beserta suaminya dipeusijuek. Didoakan. Nama acaranya "Peusijuek Lueng".

"Lueng" berarti kali atau saluran air. Ini merupakan penghalusan kata untuk saluran yang akan dilewati bayi saat mau lahir ke dunia nanti. Terus kata "peusijuek." Ah, cari sendiri di kamus. Kata ini sudah ada di KBBI. Sudah baku.

Jadi, peusijuek lueng adalah upacara untuk mendoakan agar saluran yang dilewati bayi menjadi lancar ketika melahirkan nantinya. Agar bebas hambatan.

Sementara di Amerika pesta serupa ini yang bernama baby shower, paling tidak maksudnya sama. Mengharapkan kelahiran bayi menjadi lancar. Tentu dengan cara mereka sendiri. Sesuai kultur barat.

Baby shower. Kata shower di sini maksudnya adalah memandikan bayi. Bukan dengan air. Tapi dengan hadiah-hadiah berupa kado. Yang terima tentu ibunya yang sedang hamil tua. Kelak, hadiah ini digunakan ketika bayi itu lahir.

No comments:

Post a Comment