Tuesday, October 16, 2018

Bersin, Di Amerika Juga Didoakan

Namanya Joe. Pemateri katup dalam dunia migas di Valve Pro, Houston Texas. Ia suka dipanggil Abu Joe Joe. Panggilan Abu itu sangkut di kepalanya karena ia pernah bertugas di Timur Tengah, di mana lelaki dewasa beranak si Polan sering dipanggil Abu Polan.

Ia suka humor. Jadi jangan dikritik kalau setelah kata Abu itu seharusnya diikuti oleh nama anaknya, bukan nama dia sendiri, karena ia hanya bermaksud buat lucu-lucuan saja. Biar hati kami tidak gundah gulana dirundung rindu kampung halaman selama sebulan setengah ke depan.

Mengajar kami di Valve Pro, ia ditemani oleh seorang karyawan Petroleum Extention (PETEX), institusi yang bertanggung jawab melatih kami selama di Texas. Melisa namanya. Secara umur mungkin ia telah tua. Tapi semesta harusnya salut atas kesuksesannya mengalahkan usianya.

Tadi siang (16/10), di tengah-tengah Joe di depan kelas sedang mengajar, dan Melisa memantau kami di belakang, salah satu peserta pelatihan, bersin. Hasyeimmm! Ini adalah pembahasaan suara bersin kami orang Aceh. Anda mungkin punya cara lain. Mengingat orang Amerika membahasakannya dengan kata "achoo."

Mendengar suara bersin itu yang sukses menjangkau ke seluruh seluk ruangan, sontak Abu Joe Joe dan Melisa berucap, "Bless you." Berbarengan. Tak semikro detik pun ada selisih pengucapan itu antara keduanya. Ini artinya ucapan mereka keluar secara refleks. Spontan. Atau, lebih spesifik lagi, ini adalah sudah menjadi kebiasaan mereka mengucapkan "bless you" kepada orang bersin.

Saya terpesona, ternyata mendoakan orang bersin juga dilakukan oleh orang Amerika, yang dalam Islam juga sangat dianjurkan. "Bless you" artinya memberkatimu. Maknanya adalah semoga Tuhan memberkatimu. Mereka membuang subjek kalimat (fa'il) karena itu sudah tertentu bagi kata kerja (fi'il) "bless". Lengkapnya kalimat itu adalah "God bless you."

Dalam Islam, sebagaimana kita tahu, malah lebih lengkap: yang bersin mengucapkan "Alhamdulillah" (Segala puji hanya milik Allah), yang mendengar berucap "Yarhamukallah" (Semoga Allah merahmatimu), yang bersin menimpali lagi dengan "Yahdi bikumullah (Semoga Allah memberi petunjuk kepadamu). Lengkap.

Alasan Islam atas kalimat hamdalah ketika bersin, setahu saya, adalah sebagai rasa syukur tersebab bersin itu adalah usaha badan mengeluarkan penyakit. Bagi orang Amerika, alasannya lebih kurang serupa.

Terkait asal ucapan "bless you" ini, dari beberapa informasi yang saya kumpulkan, adalah Paus Gregorius Yang Agung pada abad keenam telah menganjurkan pengucapan "God bless you" saat orang bersin, di mana saat itu sedang terjadinya wabah pes.

Selanjutnya, pada abad ke-14, Paus Gregorius VII juga menganjurkan hal yang sama, yaitu "God bless you" seyogiyanya diucapkan sebagai doa singkat kepada orang bersin untuk melawan penyakit.

Seakan tak mau kalah, ternyata di jagad maya tersebar pula alasan lain bagi orang Amerika untuk medoakan orang bersin. Malah ada yang terdengar lucu dan tidak masuk akal. Saat bersin, katanya, roh sesaat keluar melalui hidung. Agar roh itu tidak dikleim dan dikuasai oleh setan, maka ia harus didoakan.

Ada lagi, katanya ketika bersin jantung akan berhenti sesaat. Akibatnya, orang akan mati singkat setelah digoyang bersin. Makanya, ia harus didoakan agar ia hidup kembali dari mati singkatnya.

Ada juga yang menganggap, bersin itu adalah momen bagi setan untuk masuk ke tubuh manusia melalui hidung. Mendoakan orang-orang bersin, itu artinya membantu memblokade badan mereka dari kemasukan setan.

***

Tadi, ada dua kali bersin menggema di ruang pelatihan. Dua kali pula Abu Joe Joe mengucapkan "Bless you". Sampai terakhir ia bertanya kepada kami yang mayoritas Muslim ini, kira-kira, "Apakah kalian juga mengucapkan 'Bless you' ketika ada yang bersin?

Kami menjawab, ya. Pakai Alhamdulillah, kalimat Arab, yang kemudian dilafalkan oleh Abu Joe Joe dengan sulitnya. Berlepotan. Tertawa.
Abu Joe Joe sedang serius menjelaskan tentang katup bola.

No comments:

Post a Comment