Dulu ketika sedang mengikuti program Degree Bridging selama tiga bulan di Taiwan, selain belajar di kelas kami juga diajak tur ke beberapa tempat wisata si Taiwan.
Pihak kampus menyewa bus di travel lengkap dengan seorang tour guide untuk menuntun kami dan sekaligus sebagai penerjemah seandainya diperlukan. Maklum, sama seperti di Indonesia di Taiwan juga sulit menemukan orang yang mampu berbahasa Inggris.
Dalam perjalanan pulang kami banyak bercerita tentang Indonesia termasuk jenis buah-buahan kepada tour guide tersebut. Tidak seperti pada saat pergi, ketika pulang dia lebih banyak mendengar cerita dari kami tentang Indonesia.
Namun ada yang menarik perhatian dalam percakapan santai tersebut, tour guide itu ternyata sangat menggemari buah rambutan dari Indonesia yang diimpor ke Taiwan.
Dia sangat suka menyantapnya dulu. Tapi sekarang, kata dia, rambutan tidak diijinkan lagi untuk diimpor ke Taiwan. Alasannya mungkin sangat sepele bagi kita, yaitu semut. Ya, semut yang sering ikut di kulit rambutan itu. Warnanya hitam, sengatannya sakit, kalau termakan rasa perih campur pahit.
Dia menambahkan, pemerintah Taiwan melarang impor rambutan karena semut yang ikut serta bersama rambutan itu tidak memiliki predator di Taiwan (maksudnya tidak ada binatang di Taiwan yang mau memakan semut di rambutan itu). Hal ini mengakibatkan perkembangbiakan semut tersebut tidak bisa dikontrol dan jumlahnya akan selalu bertambah. Dan, pada akhirnya akan membahayakan sektor pertanian Taiwan yang dikenal sangat bagus.
Apa yang dikatakan tour guide itu ternyata benar. Sudah dua tahun saya berada di Taiwan dan terbilang sering berkunjung ke toko buah tapi tidak pernah menemukan rambutan. Sementara durian yang pohonnya juga tidak bisa tumbuh di Taiwan tetap tersedia di toko-toko buah. Katanya durian diimpor dari Thailand.
Pemerintah Taiwan begitu teliti tentang hal-hal kecil yang berimbas besar. Sementara di Indonesia, kemarin malam saya sampai berdarah-darah digigit semut api di rumah sewaan saya di Lambaro Skep Banda Aceh. Tapi yang namanya orang Indonesia, digigit semut itu bisa. Tidak perlu ribut apalagi sampai melarang impor segala.
hehe numpang info, sekarang 7-11 lagi terima order rambutan, saya juga kaget pas lihat di salah satu brosur-brosurnya. tapi harus pesan dulu dan mahal sih.
ReplyDelete