Monday, October 12, 2015

Mengirim Uang Dari Indonesia Ke Taiwan Dan Kesalahpahaman Nomor IBAN

Saat Pak Jokowi naik tahta kepresidenan, langkah beda pun dilakukan. Salah satunya yang terkait dengan saya adalah dikeluarkannya perguruan tinggi dari Kemendikbud ke Kemenristekdikti.

Yang langsung berpengaruh adalah, proses pencairan beasiswa DIKTI yang awalnya dikirim langsung oleh Dikti, tapi menjelang pemindahan kementerian, pencairan beasiswa diserahkan ke kampus institusi masing-masing. Sehingga beasiswa saya dikirim oleh Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL), di Aceh.

Permasalahan langsung saya alami ketika institusi saya tidak dapat mengirim uang ke rekening saya di Taiwan. Di Taiwan saya memiliki rekening Taiwan Business Bank. Di Aceh, uang beasiswa saya dikirim melaui bank BNI di Aceh.

Alasan teller BNI adalah, saya tidak mencantumkan nomor IBAN di rincian rekening saya. Yang saya cantumkan hanya switfcode dan nomor rekening, sementara kolom IBAN kosong.

Mendengar kabar itu, saya kaget. Selama ini tidak ada masalah dengan nomor IBAN itu. Pengiriman beasiswa saya dari DIKTI lancar-lancar saja.

Bermaksud cepat keluar dari masalah itu, saya langsung ke kantor Taiwan Business Bank yang ada di kantor keuangan kampus saya, NKUAS. Dan langsung saja saya menyerang staf bank dengan pertanyaan tentang IBAN itu.

Ketika saya tanyakan ke pihak bank, mereka jadi bingung dan belum pernah mendengar istilah IBAN itu. Saya bilang ke mereka, bank kami di Indonesia butuh nomor IBAN, kalau tidak beasiswa saya tidak bisa dikirim.

Kelihatannya, ibu yang bertugas di keuangan itu ingin langsung mengakhiri teka-teki yang membingungkan itu. Telepon di mejanya itu langsung diangkat dan menelepon ke kantor pusat Taiwan Business Bank yang ada di Taipei.

Dari keterangan kantor pusat itulah kami mendapatkan kejelasan yang sangat meyakinkan. Mereka bilang, untuk pengiriman uang ke Taiwan, kita hanya menggunakan swiftcode, tidak pelu memakai nomor IBAN. Nomor IBAN itu, katanya, hanya dipakai oleh bank-bank eropa. Taiwan kita tidak memakainya, jelas ibu itu.

Setelah mendapatkan keterangan itu, saya langsung menelepon ke Indonesia dan mengabarkan bahwa bank Taiwan tidak menggunakan IBAN, hanya swiftcode saja.

Setelah saya beri kabar itu, keesokan harinya staf proyek di PNL langsung meluncur ke BNI lagi. Kali ini tellernya berbeda. Dan ternyata uang saya langsung dapat dikirimkan. Tanpa ada masalah dengan IBAN, karena memang tidak ada masalah sebenarnya.

Cuma teller kemarin itu, saya duga, terkecoh dengan borang dari DIKTI yang mencantumkan kolom IBAN dan Swiftcode. Karena Taiwan tidak punya IBAN, maka kolom itu saya kosongkan, dan itu mungkin mencemasi teller BNI kala itu. Padahal Taiwan memang tidak menggunakan IBAN.

Beruntung bagi saya, bank yang saya gunakan di Taiwan adalah Taiwan Business Bank, salah satu bank korespondensi BNI. Sehingga pengiriman uang begitu cepat masuk. Setelah sukses pengiriman hari itu, uang langsung sampai ke Taiwan Business Bank. Saya langsung ditelepon untuk menandatangani borang pencairan, dan uang pun masuk ke rekening saya.

--------------------------------------------------
Untuk melihat bank korespondensi BNI di Taiwan, klik tautan di bawah ini. Tinggal pilih saja negara Taiwan dan tekan tombol cari. Kata kunci dikosongkan saja. Maka semua bank korespondensi BNI di Taiwan akan keluar semua. Silakan:
http://www.bni.co.id/locator/correspondence.aspx

No comments:

Post a Comment