Tuesday, October 9, 2018

The Ocean Star, Rig yang Bangkainya Menjadi Museum Migas di Texas

Jauh sebelum saya dikirim ke Texas, untuk mempelajari perihal pengeboran minyak dan gas, saya sudah pernah melontarkan sebuah ide kepada seorang teman, jika seandainya bekas ladang gas perusahaan MobilOil di kampung kami, disisakan sedikit untuk dijadikan museum.

Tepatnya, museum pendidikan. Untuk mendidik masyarakat tentang migas, jenis kekayaan alam di bawah tanah Keureutoe yang sekarang telah habis terkuras. Dan lokasi ladang itu sekarang sudah dikembalikan ke PT. Pertamina Hulu Energi, setelah beberapa tahun dikelola oleh ExxonMobil.

Ide saya itu kemudian menghablur begitu saja. Dan saya pun melupakannya, tenggelam bersama kesibukan saya bersama mahasiswa-mahasiswa yang sangat aku cintai. Selain kepada teman saya itu, saya tidak tahu kepada siapa saya harus memperdengarkan ide saya itu. Saya miskin relasi.

Lama tenggelam, beberapa hari yang lalu, ide itu mencuat lagi, menyeruak muncul ke permukaan, ketika pihak Petroleum Extension (PETEX) mengajak kami ke sebuah bangkai rig lepas pantai yang sekarang telah didandan menjadi museum. Museum Pendidikan Migas. Tegasnya, museum pengeboran minyak lepas pantai, offshore.

The Ocean Star Offshore Oil Rig & Museum. Inilah nama museum yang saya kunjungi pada empat Oktober 2018 lalu. Letaknya di pulau Galveston, satu jam setengah ke tenggara Houston dengan bus carteran.

Museum ini tak lain adalah bangkai dari sebuah "jack up rig", sebuah rig terapung yang menpunyai beberapa kaki yang bisa diturunkan sampai memacak di dasar laut, sehingga lantai rig terangkat lepas dari air, terus baru dilakukan pengeboran. Jika pengeboran usai, kaki-kakinya dinaikkan lagi, sehingga rig terapung, terus ditarik ke lokasi pengeboran lain. Kayak kepiting saja kerjanya.

Rig ini ketika belum pensiun bernama The Ocean Star. Dibuat pada tahun 1969 di Beaumon, sebuah kota ke timur laut Houston. Bethlehem Steel Shipyard adalah nama perusahaan yang membesut rig tersebut.

Ia dihentikan penggunaannya pada tahun 1984. Pensiun. Pada 1995, Offshore Energi Center (OEC), sebuah lembaga nonprofit Amerika, membelinya, untuk dijadikan museum. OEC butuh dua tahun untuk mempermak rig ini agar menjadi sebuah museum. Sampai pada tahun 1997 bulan April tanggal 27, rig ini dibuka untuk umum.

Sekarang, rig ini teronggok indah di lepas pantai pulau Galveston, mendidik masyarakat yang berkunjung, tentang pesona eksplorasi, pengeboran, dan produksi energi Amerika di lepas pantainya.

Aku masih mendambakan, agar museum sebagai ini ada di tempat kelahiran saya. Di Blangjruen. Di Aceh sana. Tempat yang pernah diberkahi Tuhan dengan limpahan gasnya. Yang sekarang telah kering. Tapi, kejayaan itu, belum kering dari ingatan saya.

Aku masih mendambakan. Agar bisa mengikat. Mengikat memori kejayaan itu pada anak-anak Blangjruen yang hidup sepuluh, seratus, atau bahkan seribu tahun lagi. Dengan ilmu yang mungkin tersisa dari museum seperti itu.

Tapi, untuk itu, saya harus bilang sama siapa? Saya harus berbuat apa? Aku, yang ditakdirkan menjadi satu-satunya anak Blangjruen yang sempat mereguk ilmu migas di pusat peradaban migas dunia ini, hanya akan punya ilmu yang bisa kupakai untuk membelai, tapi tidak untuk mancakar.

Kita butuh orang yang berkuku panjang....
Saya bersama Mr. Mike Marcom, pelatih pengeboran di PETEX, yang membimbing kami mengenali setiap benda di The Ocean Offshore Oil Rig & Museum. Foto diambil di dalam museum.

No comments:

Post a Comment