Saturday, September 7, 2019

Bosan

Yang seangkatan denganku, baik saat sekolah rendah maupun sekolah tinggi, aku yakin mereka mengenalku sebagai pemuda banyak bicara. Mereka kerap menjadi pendengar ceramahku. Dan tak jarang tertawa ketika menurut mereka ada yang lucu dari kalimat-kalimatku.

Tapi, dewasa ini, saya lebih banyak mendengar jika bertemu orang. Kurang suka berbicara. Kecuali mereka bertanya sesuatu, dan saya pun tahu tentang itu, maka akan aku jelaskan sesingkat mungkin. Habis itu mendengar lagi.

Dulu orang-orang sekitarku suka tertawa mendengarkan kelakarku. Sekarang, akulah yang suka menunggu lelucon mereka. Dan tertawa. Menginsafi, ternyata tertawa itu lebih segar tinimbang membuat orang lain tertawa. 

Tawa. Mudah bagiku. Aku termasuk orang yang cepat menangkap rasa lucu dari sesuatu. Yang terkadang bagi orang lain belum cukup untuk memancing gelak mereka, tapi aku telah menggigil karenanya. Ada proses amplifikasi lucu dalam diriku.

Rasa malas bicara itu. Kurasa telah membuat efek negatif pada diriku. Di samping tentunya dengan serumpun efek positifnya. Aku merasa orang-orang mulai memeta kekurangan pengetahuanku. Mereka telah mulai menceramahiku tentang apa yang menurut mereka aku tak paham. 

Aku kerap mendengar takzim. Ceramah mereka. Walaupun tak jarang apa yang mereka utarakan sebenarnya aku sudah tahu. Tapi, aku diam. Agar mereka bahagia: bahagia menjadi penasihatku; bahagia ketika merasa aku sanggup mereka tundukkan; bahagia ketika aku mereka rasakan mengisap habis petuahnya.

Sekilas, aku jadi teringat tokoh Minke. Tokoh imajinasi Pramoedya Ananta Tour dalam hikayat "Bumi Manusia"nya. Walaupun aku tentunya jauh beda dengannya. Minke ganteng gilang-gemilang; aku, mungkin hanya istriku dan aku sendiri yang mampu bilang bahwa aku ganteng. Minke penulis; aku membaca saja malas. Bagai bumi dan langit.

Namun, dalam satu hal, aku merasa senasip dengannya. Aku, seperti dirinya, merasa semua orang ingin mengguruiku. Merasa bahwa semua orang ingin ambil bagian dalam mewujudkan kesuksesanku kelak. Merasa, semua orang ingin berjasa padaku. 

Tapi, mungkin maksud semua itu baik, seperti yang dirasakan Annelies, kekasih Minke. Kan, bagus mempunyai banyak guru? Mempunyai banyak orang yang menasehati? Mempunyai banyak pembantu walaupun hanya sepatah kata?

Iya, barangkali. Tapi, aku bosan...
__________
Alue Drien, Landing, Aceh Utara, Sabtu 7 September 2019

No comments:

Post a Comment